- Tanda titik (.)
A. Tanda titik
dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya :
Ayahku tinggal di Aceh.
Anak kecil itu menangis.
Mereka sedang minum kopi.
Adik bungsunya bekerja di Samarinda.
B. Tanda titik
dipakai di belakang angka atau huruf pengkodean suatu judul bab dan subbab.
Misalnya :
III. Departemen
Dalam Negeri
A. Direktorat
Jendral PMD
B. Direktorat
Jendral Agraria
1.
Subdit ….
2.
Subdit ….
I. Isi
Karangan
1. Isi Karangan
A. Uraian
Umum
1.1 Uraian Umum
B. Ilustrasi
1.2 Ilustrasi
1. Gambar
1.2.1 Gambar
2. Tabel
1.2.2 Tabel
3. Grafik
1.2.3 Grafik
Catatan :
Tanda titik tidak
dipakai di belakang angka pada pengkodean sistem digit jika angka itu merupakan
yang terakhir dalam deret angka sebelum judul bab atau subbab.
C. Tanda titik
dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit dan detik yang menunjukan waktu dan
jangka waktu.
Misalnya:
pukul 12.10.20 (pukul 12 lewat 10 menit 20 detik)
12.10.20 (12 jam, 10 menit, dan 20 detik)
D. Tanda titik tidak
dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Misalnya :
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
Nomor gironya 5645678.
E. Tanda titik
dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda
tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya :
Lawrence, Marry S, Writting
as a Thingking Process. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1974.
F. Tanda titik dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya :
Calon mahasiswa yang mendaftar mencapai 20.590 orang.
Koleksi buku di perpustakaanku sebanyak 2.799.
G. Tanda titik tidak
dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan lain, kepala
ilustrasi, atau tabel.
Misalnya :
Catur Untuk Semua Umur (tanpa titk)
Gambar 1:
Bentuk Surat Resmi Indonesia Baru (tanpa titik)
H. Tanda titik tidak
dipakai di belakang (1) alamat pengirim atau tanggal surat atau (2) nama
dan alamat penerima surat.
Misalnya :
Jakarta, 11 Januari 2005 (tanpa titik)
Yth. Bapak. Tarmizi Hakim (tanpa titik)
Jalan Arif Rahman Hakim No. 26 (tanpa titik)
Palembang 12241 (tanpa titik)
Sumatera Selatan (tanpa
titik)
Kantor Pengadilan
Negeri (tanpa titik)
Jalan Teratai II/ 61
(tanpa titik)
Semarang 17350 (tanpa
titik)
- Tanda koma (,)
A. Tanda koma
dipaki di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :
Reny membeli permen, roti dan air mineral.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus, memerlukan prangko.
Menteri, pengusaha, serta tukang becak, perlu makan.
B. Tanda koma
dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya :
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didik bukan anak saya, melainkan anak Pak Daud.
C. Tanda koma
dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Misalnya :
Anak Kalimat
|
Induk Kalimat
|
Kalau hujan
tidak reda
|
saya tidak
akan pergi
|
Karena
sakit,
|
kakek tidak
bisa hadir
|
Tanda koma tidak
dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak itu
mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya :
Induk Kalimat
|
Anak Kalimat
|
Saya tidak
akan pergi
|
kalau hujan
tidak reda.
|
Kakek tidak
bisa hadir
|
karena
sakit.
|
D. Tanda koma
harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
Meskipun begitu, kita harus tetap jaga-jaga.
Jadi, masalahnya tidak semudah itu.
E. Tanda koma
dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari
kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya :
O, begitu?
Wah, bagus, ya?
Aduh, sakitnya bukan main.
F. Tanda koma
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya :
Kata ibu, ”Saya berbahagia sekali”.
”Saya berbahagia sekali,” kata ibu.
Tanda koma dipakai di
antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
Surat ini agar dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
Jalan Raya Salemba 6, Jakarta Pusat. Sdr. Zulkifli Amsyah, Jalan Cempaka Wangi
VII/11, Jakarta Utara 10640
Jakarta, 11 November
2004
Bangkok, Thailand
G. Tanda koma
dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diskusi Insan
Mulia, 2001), hlm. 27.
H. Tanda koma
dipakai di antara orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
Misalnya :
A. Yasser Samad, S.S.
Zukri Karyadi, M.A.
I. Tanda koma
dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya :
Guru saya, Pak Malik, Pandai sekali.
Di daerah Aceh, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.
Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti praktik
komputer.
Bandingkan dengan
keterangan pembatas yang tidak diapit oleh tanda koma.
Semua siswa yang berminat mengikuti lomba penulisan resensi segera mendaftarkan
namanya kepada panitia.
J. Tanda koma
dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.
Misalnya :
Dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersunguh-sungguh.
Atas pertolongan Dewi, Kartika mengucapkan terima kasih.
K. Tanda koma
tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
Misalnya :
”Di mana pameran itu diadakan?” tanya Sinta.
”Baca dengan teliti!” ujar Bu Guru.
- Tanda Titik Koma (;)
A. Tanda titik
koma untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Hari makin siang;
dagangannya belum juga terjual.
B. Tanda titik
koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mencuci mobil;
ibu sibuk mengetik makalah; adik menghapal nama-nama menteri; saya sendiri
asyik menonton siaran langsung pertandingan sepak bola.
C. Tanda titik
koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat kompleks yang tidak
cukup dipisahkan dengan tanda koma demi memperjelas arti kalimat secara
keseluruhan.
Misalnya :
Masalah kenakalan
remaja bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab para orang tua, guru,
polisi atau pamong praja; sebab sebagian besar penduduk negeri ini terdiri
atas anak-anak, remaja dan pemuda di bawah umur 21 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.