Berita di Media

Selasa, 02 Mei 2000

Pemakaian Tanda Baca (EYD)

C.  Pemakaian Tanda baca
  1. Tanda titik (.)
A.    Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
        Misalnya :
        Ayahku tinggal di Aceh.
        Anak kecil itu menangis.
        Mereka sedang minum kopi.
        Adik bungsunya bekerja di Samarinda.
B.    Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf pengkodean suatu judul bab dan subbab.
Misalnya :
III.  Departemen Dalam Negeri
A.   Direktorat Jendral PMD
B.   Direktorat Jendral Agraria
1.    Subdit ….
2.    Subdit ….

I.   Isi Karangan                                                 1.      Isi Karangan
A. Uraian Umum                                       1.1    Uraian Umum
B.  Ilustrasi                                                  1.2    Ilustrasi
1.  Gambar                                        1.2.1 Gambar
2.  Tabel                                            1.2.2 Tabel
3.  Grafik                                            1.2.3 Grafik
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka pada pengkodean sistem digit jika angka itu merupakan yang terakhir dalam deret angka sebelum judul bab atau subbab.
C.  Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit dan detik yang menunjukan waktu dan jangka waktu.
Misalnya:
      pukul 12.10.20 (pukul 12 lewat 10 menit 20 detik)
      12.10.20 (12 jam, 10 menit, dan 20 detik)
D.  Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya :
      Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
      Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
      Nomor gironya 5645678.
E.   Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya :
Lawrence, Marry S, Writting as a Thingking Process. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1974.
F.   Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya :
      Calon mahasiswa yang mendaftar mencapai 20.590 orang.
      Koleksi buku di perpustakaanku sebanyak 2.799.
G.  Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan lain, kepala ilustrasi, atau tabel.
Misalnya :
      Catur Untuk Semua Umur (tanpa titk)
      Gambar 1: Bentuk Surat Resmi Indonesia Baru (tanpa titik)
H.  Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim atau tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya :
      Jakarta, 11 Januari 2005 (tanpa titik)
      Yth. Bapak. Tarmizi Hakim (tanpa titik)
      Jalan Arif Rahman Hakim No. 26 (tanpa titik)
      Palembang 12241 (tanpa titik)
Sumatera Selatan (tanpa titik)
Kantor Pengadilan Negeri (tanpa titik)
Jalan Teratai II/ 61 (tanpa titik)
Semarang 17350 (tanpa titik)
  1. Tanda koma (,)
A.  Tanda koma dipaki di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :      
      Reny membeli permen, roti dan air mineral.
      Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus, memerlukan prangko.
      Menteri, pengusaha, serta tukang becak, perlu makan.
B.   Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
      Misalnya :
      Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
      Didik bukan anak saya, melainkan anak Pak Daud.
C.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
      Misalnya :
Anak Kalimat
Induk Kalimat
Kalau hujan tidak reda
saya tidak akan pergi
Karena sakit,
kakek tidak bisa hadir

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya :

Induk Kalimat
Anak Kalimat
Saya tidak akan pergi
kalau hujan tidak reda.
Kakek tidak bisa hadir
karena sakit.

D.  Tanda koma harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
      Misalnya:
      Meskipun begitu, kita harus tetap jaga-jaga.
      Jadi, masalahnya tidak semudah itu.
E.   Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya :
      O, begitu?
      Wah, bagus, ya?
      Aduh, sakitnya bukan main.
F.   Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
      Misalnya :
      Kata ibu, ”Saya berbahagia sekali”.
      ”Saya berbahagia sekali,” kata ibu.
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
      Surat ini agar dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta Pusat. Sdr. Zulkifli Amsyah, Jalan Cempaka Wangi VII/11, Jakarta Utara 10640
Jakarta, 11 November 2004
Bangkok, Thailand
G.  Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
      Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diskusi Insan Mulia, 2001), hlm. 27.
H.  Tanda koma dipakai di antara orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
Misalnya :
      A. Yasser Samad, S.S.
      Zukri Karyadi, M.A.
I.    Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya :
      Guru saya, Pak Malik, Pandai sekali.
      Di daerah Aceh, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.
      Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti praktik komputer.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang tidak diapit oleh tanda koma.
      Semua siswa yang berminat mengikuti lomba penulisan resensi segera mendaftarkan namanya   kepada panitia.
J.   Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya :
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersunguh-sungguh.
Atas pertolongan Dewi, Kartika mengucapkan terima kasih.
K.  Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya :
      ”Di mana pameran itu diadakan?” tanya Sinta.
      ”Baca dengan teliti!” ujar Bu Guru.

  1. Tanda Titik Koma (;)
A.   Tanda titik koma untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Hari makin siang; dagangannya belum juga terjual.
B.   Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mencuci mobil; ibu sibuk mengetik makalah; adik menghapal nama-nama menteri; saya sendiri asyik menonton siaran langsung pertandingan sepak bola.
C.   Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat kompleks yang tidak cukup dipisahkan dengan tanda koma demi memperjelas arti kalimat secara keseluruhan.
Misalnya :
Masalah kenakalan remaja bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab para orang tua, guru, polisi atau pamong praja; sebab sebagian besar penduduk negeri ini terdiri atas anak-anak, remaja dan pemuda di bawah umur 21 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.