Berita di Media

Selasa, 11 Agustus 2015

Penulisan HUT RI

Setiap menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia banyak dijumpai tulisan yang rnengungkapkan ucapan “Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia”. Ungkapan itu dalam pemakaiannya sangat bervariasi dan ada beberapa di antaranya yang penulisannya kurang tepat. Hal itu dapat diperhatikan pada contoh di bawah ini :
(1) Dirgahayu HUT RI Ke-75
(2) Dirgahayu RI Ke-75
(3) HUT ke LXXV Kemerdekaan Indonesia
Penulisan dan penyusunan contoh itu dilakukan secara tidak cermat, sehingga menimbulkan salah tafsir. Ketidaktepatan contoh (1) terletak pada penempatan dirgahayu yang merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, bermakna ‘panjang umur’ atau berumur panjang’.
Jika dihubungkan dengan makna yang didukung oleh HUT, pemakaian kata dirgahayu tidak tepat, karena rangkaian kata dirgahayu HUT berarti selamat panjang umur HUT’. Makna seperti itu dapat memberi kesan bahwa yang diberi ucapan “selamat panjang umur” dan “semoga panjang umur” adalah HUT-nya, bukan RI-nya. Padahal yang dimaksud dengan ungkapan adalah RI. Oleh karena itu untuk mendukung pengertian secara tepat, susunan dirgahayu HUT perlu diubah menjadi dirgahayu RI. Ungkapan itu sudah tepat tanpa harus disertai HUT dan ke-75. Jika HUT ingin digunakan, sebaiknya kata dirgahayu dihilangkan dan kata bilangan tingkat ke-75 dipindahkan sebelum RI, sehingga susunannya menjadi HUT KE-75 RI.
Ketidaktepatan contoh (2), yaitu dirgahayu RI ke-75, terletak pada penempatan kata bilangan tingkat. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang diletakkan sesudah RI (RI Ke-75) dapat menimbulkan kesan bahwa RI seolah-olah berjumlah 75 atau mungkin lebih. Kesan itu dapat menimbulkan pengertian bahwa yang sedang berulang tahun adalah RI yang ke-75 bukan RI yang ke-10 atau ke-15 dan yang lain, padahal di dunia ini hanya ada satu RI, yaitu Republik Indonesia yang sedang berulang tahun ke-75. Untuk meng­hindari kemungkinan terjadinya salah tafsir semacam itu, susunan RI ke-75 harus diubah. Pengubahan itu dilakukan dengan memindah­kan kata bilangan tingkat ke-75 ke posisi sebelum RI dan menggantikan kata dirgahayu dengan HUT, sehingga susunannya rnenjadi HUT ke-75 RI.
Contoh (3) ketidaktepatannya terletak pada penulisan angka Romawi. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang ditulis dengan angka Romawi seharusnya tidak didahului dengan ke-. Oleh karena itu, bentuk ke- pada kata bilangan tingkat ke LXXV pada contoh (3) harus dihilangkan, sehingga menjadi LXXV. Sebaliknya, jika ditulis dengan angka Arab, bentuk ke- harus disertakan sebelum angka Arab itu sehingga bentuknya menjadi ke-75.
Jadi, penulisan ungkapan contoh (3) di atas yang tepat adalah HUT LXXV Kemerdekaan RI atau HUT Ke-75 Kemerdekaan RI.
Berdasarkan uraian di atas, contoh (1), (2) dan (3) yang tepat di­nyatakan sebagai berikut :
Dirgahayu RI
HUT Ke-75 RI
HUT LXXV Kemerdekaan RI
HUT Ke-75 Kemerdekaan RI
Selain ungkapan itu, tentu masih banyak ungkapan lain yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut :
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia
Dirgahayu Kemerdekaan Kita
Melalui analogi pada bentukan ungkapan tersebut pun dapat dibentuk ungkapan lain secara cermat untuk menyatakan ‘selamat ulang tahun’ pada keperluan yang lain, misalnya pada ulang tahun TNI, ulang tahun KORPRI, ulang tahun RRI atau ulang tahun TVRI.
Menggunakan ungkapan secara cermat, selain dapat menyatakan informasi yang tepat berarti turut mendukung usaha pembinaan dan pengembangan bahasa.

Sumber : Disalin dan diedit dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id

Artikel terkait : Penulisan HUT Kemerdekaan RI 2015 yang benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.